
Menjelang Akhir Semester, Madin Al-Amin Gelar Ujian Muhafadzhoh
Cintamulya, (30/05) — Dalam upaya terus menjaga dan melestarikan tradisi keilmuan Islam klasik sekaligus mengevaluasi kegiatan belajar mengajar santri, Madrasah Diniyah Al-Amin Cintamulya melaksanakan kegiatan Muhafadzoh pada hari Sabtu, 30 Mei 2025. Kegiatan ini diikuti secara penuh oleh seluruh santri dari kelas 1 Tsanawiyah hingga 3 Aliyah, dan menjadi salah satu agenda rutin yang diadakan pada tiap akhir semester.
Muhafadzoh merupakan bentuk ujian hafalan kitab-kitab klasik (kutub at-turats) dalam bidang ilmu alat, yang telah dipelajari dan dilatih secara intensif oleh para santri selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hafalan yang diuji disesuaikan dengan jenjang kelas masing-masing, dengan rincian sebagai berikut:
- Kelas 1 Tsanawiyah: Amtsilatut Tashrifiyyah
- Kelas 2 Tsanawiyah: Matan Jurumiyyah
- Kelas 3 Tsanawiyah: Nadzom Imrithi
- Kelas 1 sampai 3 Aliyah: Alfiyah Ibnu Malik
Setiap tingkatan memiliki bobot hafalan yang berbeda. Para santri menyetorkan hafalan secara individu kepada guru-guru penguji di berbagai ruang kelas yang telah disiapkan. Proses penyetoran berlangsung dengan tertib, dimulai sejak pagi pukul 09.00 WIB.
Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kedisiplinan, meningkatkan ketekunan, serta memperkuat daya ingat santri terhadap materi dasar ilmu gramatika Arab (Nahwu dan Shorof), yang menjadi fondasi penting dalam memahami teks-teks keislaman. Hafalan dilakukan tanpa bantuan teks dan diuji dari segi kelancaran, ketepatan bacaan, serta penguasaan bait atau nash yang ditentukan.
Kepala Madrasah Diniyah Al-Amin Cintamulya, Agus Nur Hamid, dalam sambutannya menyampaikan syiir tentang hafalan Alfiyah ibnu Malik yang berbunyi:Setelah menyebutkan syair tersebut beliau menjelaskan maksud dari syair tersebut "Orang yang hafal alfiyah bagaikan gadis bangsawan yang orang takut mendekatinya. Maka barang siapa menghafalkan pasti akan mendapatkan kebahagiaan dari allah Swt."
Beliau juga memberikan pesan kepada para santri agar jangan menjadi santri yang magel (baca: setengah matang). Ibarat makanan, kalau setengah matang tidak enak.
Muhafadzoh kali ini juga memperlihatkan antusiasme dan kesiapan santri dalam menghadapi tanggung jawab akademik. Santri tampak serius mempersiapkan hafalannya jauh hari sebelumnya, baik secara mandiri maupun dalam kelompok kecil. Proses setor hafalan berlangsung dalam suasana yang tertib, tenang, dan penuh kesungguhan.
Para guru mencatat pencapaian hafalan setiap santri sebagai bagian dari penilaian akhir semester. Hasil kegiatan ini akan menjadi dasar untuk melihat perkembangan daya hafal dan kedisiplinan belajar setiap individu, yang selanjutnya dijadikan pertimbangan dalam penilaian akhir yang akan dimasukkan ke dalam rapor.
Dengan terlaksananya kegiatan Muhafadzoh ini, Madrasah Diniyah Al-Amin Cintamulya kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga nilai-nilai pendidikan klasik yang menekankan hafalan, kedisiplinan, serta kecintaan terhadap ilmu-ilmu Islam. Diharapkan, tradisi ini akan terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi berikutnya sebagai bentuk tanggung jawab terhadap warisan keilmuan para ulama.
Tulisan Lainnya
Muhammad Fashli Jalal dan Fina Inayatul Azizah Terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMP Queen Al-Amin
[SMP Queen Al-Amin] – Suasana demokrasi berlangsung meriah di SMP Queen Al-Amin saat seluruh siswa melaksanakan Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS periode 2025-2026. Acara ini d
In House Training (IHT) Pembelajaran Mendalam: Upaya Yayasan Pesantren Istiqomah Al-Amin Mewujudkan Pendidik Profesional dan Inovatif
Cintamulya (23/08) – Yayasan Pesantren Istiqomah Al-Amin kembali mengukuhkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan menggelar In House Training (IHT) Pembelajar