
Cintamulya, (02/08). Dalam rangka meningkatkan kapasitasnya keilmuwan dan kemampuan mengajar serta pemahaman guru ngaji, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Al-Badrul Amin Cintamulya mengadakan pendidikan dan pelatihan (diklat) kepada guru ngaji menggunakan metode yanbu’a. Kegiatan tersebut tidak hanya diikuti oleh guru TPQ Al-Badrul Amin, tetapi diikuti juga oleh guru dari RA MA Cintamulya dan Pondok Pesantren Al-Hamid Cintamulya.
Kegiatan yang diadakan mulai malam Jumat (01/08) ini, setidaknya diikuti oleh 69 guru dan akan berlangsung sampai Sabtu malam Minggu (03/08). Dilaksanakan di Aula PPTQ Al-Amin, diklat ini diisi oleh Kyai Mutimmin Al-Hafidz dari Jambi. Selama kegiatan berlangsung, ada berbagai materi yang diajarkan selama proses diklat berlangsung mulai dari cara mengajar Yanbu’a, Materi makhrijul Huruf, Bacaan Ghorib, dan Tajwid.

Metode yanbu’a merupakan salah satu metode membaca, menulis dan juga menghafal Al-Qur’an yang pembelajarannya menyelaraskan metode-metode baca tulis Al-Qur’an yang telah ada. Metode yanbu’a ini memiliki 7 jilid. Materi yang ada pada masing-masing jilid memiliki materi pembelajaran tersendiri yang sudah disesusaikan oleh penyusun agar sesuai dengan kemampuan dari santri atau peserta didik yang mempelajarinya.
Harapan dari diklat ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kemampuan mengajar guru ngaji. Dalam kesempatan lain, Kyai M. Ma’arif Al-Hafidz selaku pengasuh PPTQ Al-Amin sekaligus Pembina TPQ Al-Badrul Amin mengungkapkan bahwa, “dengan adanya kegiatan ini, kami berharap semua guru ngaji bisa meningkatkan kapasitasnya sebagai guru ngaji. Dan nantinya, TPQ sebagai salah satu lembaga pendidikan bisa menjadi tempat yang ideal bagi anak-anak untuk belajar Al-Qur’an”, tuturnya.

Salah satu guru yang menjadi peserta diklat memberikan testimoninya, ia menuturkan bahwa, “Kegiatan seperti ini tentu bermanfaat bagi kami sebagai guru ngaji. Kami diajarkan langsung oleh pemateri tentang cara mengajarkan metode yanbu’a kepada anak-anak. Cara penyampaian beliau juga menyenangkan, jadi selama kegiatan kami tidak bosan untuk terus mendengarkan materi yang disampaikan”, ucapnya. (EFM)